Friday, 1 June 2012

PRASASTI KOTA KAPUR


Ditemukan oleh Administrator Belanda, Van der Meulen di kampung Kota Kapur, pesisir barat Bangka, pada bulan Desember 1892 M. Prasasti ini berangka tahun 686 M, tiga tahun setelah Sriwijaya menundukkan Kerajaan Melayu Jambi. Ditulis dgn huruf palawa, berbahasa melayu kuno & sanskerta. Ada dugaan, prasasti ini sebagai peringatan pada rakyat di daerah taklukan, agar tidak melawan Kedatuan Sriwijaya.

Isi prasasti kota kapur menekankan pada drohaka (pengkhianat; durhaka).

Kamu sekalian dewata yang berkuasa dan sedang berkumpul menjaga Kerajaan Sriwijaya! Dan kau, Tandrun Luah, dan para dewata yang disebut pada pembukaan seluruh persumpahan ini! Jika pada saat manapun di seluruh wilayah kerajaan ini ada orang yang berkhianat, bersekutu dengan pengkhianat, menegur pengkhianat atau ditegur oleh pengkhianat, sepaham dengan pengkhianat, tidak mau tunduk dan tidak mau berbakti, tidak setia kepadaku dan kepada mereka yang kuserahi kekuasaan datu, orang yang berbuat demikian itu akan termakan sumpah. Kepada mereka, akan segera dikirim tentara atas perintah Sriwijaya. Mereka sesanak keluarganya akan ditumpas! Dan semuanya yang berbuat jahat, menipu orang, membuat sakit, membuat gila, mlakukan tenung, menggunakan bisa, racun, tuba, serambat, pekasih, pelet dan yang serupa itu, mudah-mudahan tidak berhasil. Dosa perbuatan yang jahat untuk merusak batu ini hendaklah segera terbunuh oleh sumpah, segera dipukul. Mereka yang membahayakan, yang mendurhaka, yang tidak setia kepadaku dan kepada yang kuserahi kekuasan datu, mereka yang berbuat demikian itu, mudah-mudahan dibunuh oleh sumpah ini.

Tetapi kebalikannya, mereka yang berbakti kepadaku dan kepada mereka yang kuserahi kekuasaan datu, hendaknya diberkati segala perbuatannya dan sanak keluarganya, berbahagia, sehat, sepi bencana dan berlimpah rezeki segenap penduduk dusunnya.

(Nurhadi Rangkuti - Arkeolog)

No comments:

Post a Comment